Senin, 27 Juli 2015

Manisnya Jeruk Selorejo Malang

 Manisnya Jeruk Selorejo Malang
Selasa, 28 Juli 2015 | 11 : 43 WIB
KOMPAS/DAHLIA IRAWATI Pengunjung nikmati wisata petik jeruk di Desa Selorejo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu (26/7/2015). Kabupaten Malang mempunyai potensi perkebunan jeruk cukup bagus di banyak daerah, seperti Dau, Karangploso, Wajak, serta Poncokusumo.
Berita Terkait

Nikmati Hijaunya Agrowisata Kebun Teh Tambi Wonosobo
Tour Kebun Kopi yang Serba Jadul
Belitung Kembangkan Destinasi Berbasis Agrowisata
Agrowisata Salak Selekasnya Ada di Tanjung Lesung
5 Tempat Agrowisata Menarik di Taiwan

0
SENYUM Sulaiman (60), petani jeruk di Dusun Selokerto, Desa Selorejo Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur, tidak henti-hentinya menegur siapapun yang menghampirinya pada Minggu (26/7/2015). Sembari duduk di depan kebun jeruknya, Sulaiman mempersilakan pengunjung untuk nikmati manisnya jeruk hasil budidaya.

Sulaiman layak tersenyum. Sekarang ini sejenis bln. madu untuk petani jeruk disana. Juni-Juli yaitu musim panen pengunjung untuk berwisata petik apel. Karena, itu yaitu saat libur sekolah serta sekarang ini sekalian libur Lebaran.

Musim panen jeruk di Selorejo Dau yaitu Juni-Desember. Setelah itu, buah jeruk terus produksi, namun dalam jumlah terbatas. Sepanjang September-Desember, harga buah jeruk bakal turun mencolok.

Sulaiman bercerita, dalam satu hari minimum ada 20 orang datang menuai jeruk di kebunnya. Terkecuali dari Malang, beberapa pengunjung juga datang dari kota lain.

Biaya masuk berwisata petik apel di kebun Sulaiman Rp 20. 000 per orang dengan sarana bisa makan jeruk sepuasnya. Pengunjung di beri pisau, tempat sampah, serta tas plastik bila mereka mau membawa pulang buah jeruk. Tarif membawa jeruk yaitu Rp 7000 per kg (kg). Harga Rp 7000 per kg telah cukup tinggi. Karena bila dibeli oleh ”juragan” atau pengepul, jeruk rata-rata di jual Rp 5. 000 per kg.

Lumrah bila waktu itu, senyum Sulaiman selalu mengembang. Ia tengah nikmati masa-masa harga jeruk cukup baik. Kelak mendekati akhir th., harga komoditas ini akan turun mencolok sampai Rp 3. 000 per kg di tingkat petani.

Untung

Sulaiman mempunyai 10 hektar kebun jeruk. Sekali panen, dapat memperoleh hasil seputar Rp 100 juta. ”Dengan wisata petik jeruk seperti ini, petani diuntungkan lantaran kurangi biaya pengeluaran untuk petik. Makin banyak pengunjung datang menuai jeruk, semakin sedikit cost kami mengeluarkan pada musim panen ini, ” tutur Sulaiman.

Tidak cuma Sulaiman yang terasa mujur karenanya ada wisata petik buah ini. Pengunjung juga suka lantaran dapat rasakan sensasi menuai jeruk segera dari kebun.

”Wisata ditempat wisata lain pasti panas, macet, serta mahal. Disini tempatnya sejuk serta tak ramai. Anak-anak juga suka lantaran ada unsur pendidikan masalah pertanian, ” kata Prasetyo, asal Malang.

Siapapun pasti suka lihat hamparan kebun jeruk selama jalan di Desa Selorejo sekarang ini. Mereka dapat lihat Gunung Kawi tinggi menjulang serta hijau. Di kiri-kanan, lihat hamparan kebun jeruk dengan buah lebat yang menguning.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar